Pair Trawl Yang dilarang
Pengertian Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing
secara harfiah dapat diartikan sebagai Kegiatan perikanan yang tidak
sah, Kegiatan perikanan yang tidak diatur oleh peraturan yang ada, atau
Aktivitasnya tidak dilaporkan kepada suatu institusi atau lembaga
pengelola perikanan yang tersedia.
IUU
Fishing dapat terjadi disemua kegiatan perikanan tangkap tanpa
tergantung pada lokasi, target spesies, alat tangkap yang digunakan
serta intensitas exploitasi. Dapat muncul di semua tipe perikanan baik
skala kecil dan industri, perikanan di zona juridiksi nasional maupun
internasional seperti high seas.
Illegal Fishing yaitu kegiatan penangkapan ikan :
1. Yang
dilakukan oleh orang atau kapal asing pada suatu perairan yang menjadi
yurisdiksi suatu negara tanpa izin dari negara tersebut atau
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Yang bertentangan dengan peraturan nasional yang berlaku atau kewajiban internasional;
3. Yang
dilakukan oleh kapal yang mengibarkan bendera suatu negara yang menjadi
anggota organisasi pengelolaan perikanan regional tetapi beroperasi
tidak sesuai dengan ketentuan pelestarian dan pengelolaan yang
diterapkan oleh organisasi tersebut atau ketentuan hukum internasional
yang berlaku.
Kegiatan Illegal Fishing yang umum terjadi di perairan Indonesia adalah :
a) penangkapan ikan tanpa izin;
b) penangkapan ikan dengan mengunakan izin palsu;
c) Penangkapan Ikan dengan menggunakan alat tangkap terlarang;
d) Penangkapan Ikan dengan jenis (spesies) yang tidak sesuai dengan Izin.
Penyebab Illegal Fishing
- Meningkat dan tingginya permintaan ikan (DN/LN)
- Berkurang/Habisnya SDI di negara lain
- Lemahnya armada perikanan nasional
- Izin/dokumen pendukung dikeluarkan lebih dari satu instansi
- Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di laut
- Lemahnya delik tuntutan dan putusan pengadilan
- Belum ada visi yang sama aparat penegak hukum
- Lemahnya peraturan perundangan dan ketentuan pidana
Unreported Fishing yaitu kegiatan penangkapan ikan :
1. Yang
tidak pernah dilaporkan atau dilaporkan secara tidak benar kepada
instansi yang berwenang, tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan nasional;
2. Yang
dilakukan di area yang menjadi kompetensi organisasi pengelolaan
perikanan regional, namun tidak pernah dilaporkan atau dilaporkan secara
tidak benar, tidak sesuai dengan prosedur pelaporan dari organisasi
tersebut.
Kegiatan Unreported Fishing yang umum terjadi di Indonesia:
a) penangkapan ikan yang tidak melaporkan hasil tangkapan yang sesungguhnya atau pemalsuan data tangkapan;
b) penangkapan ikan yang langsung dibawa ke negara lain (transhipment di tengah laut)
Penyebab Unreported Fishing
- Lemahnya peraturan perundangan
- Belum sempurnanya sistem pengumpulan data hasil tangkapan/ angkutan ikan
- Belum ada kesadaran pengusaha terhadap pentingnya menyampaikan data hasil tangkapan/angkutan ikan
- Hasil Tangkapan dan Fishing Ground dianggap rahasia dan tidak untuk diketahui pihak lain (saingan)
- Lemahnya Ketentuan Sanksi dan Pidana
- Wilayah kepulauan menyebabkan banyak tempat pendaratan ikan yang sebagian besar tidak termonitor dan terkontrol
- Unit penangkapan di bawah <>
- Sebagian besar perusahaan yang memiliki armada penangkapan memiliki pelabuhan / tangkahan tersendiri.
- Laporan produksi yang diberikan oleh pengurus perusahaan kepada dinas terkait cenderung lebih rendah dari sebenarnya. Menurut petugas retribusi laporan produksi umumnya tidak pernah mencapai 20% dari produksi yang sebenarnya.
Unregulated Fishing yaitu kegiatan penangkapan ikan :
1. pada
suatu area atau stok ikan yang belum diterapkan ketentuan pelestarian
dan pengelolaan dan kegiatan penangkapan tersebut dilaksanakan dengan
cara yang tidak sesuai dengan tanggung-jawab negara untuk pelestarian
dan pengelolaan sumberdaya ikan sesuai hukum internasional;
2. pada
area yang menjadi kewenangan organisasi pengelolaan perikanan regional,
yang dilakukan oleh kapal tanpa kewarganegaraan, atau yang mengibarkan
bendera suatu negara yang tidak menjadi anggota organisasi tersebut,
dengan cara yang tidak sesuai atau bertentangan dengan ketentuan
pelestarian dan pengelolaan dari organisasi tersebut.
Kegiatan Unregulated Fishing di perairan Indonesi, antara lain masih belum diaturnya:
a) mekanisme pencatatan data hasil tangkapan dari seluruh kegiatan penangkapan ikan yang ada;
b) wilayah perairan-perairan yang diperbolehkan dan dilarang;
c) pengaturan aktifitas sport fishing; kegiatan-kegiatan penangkapan ikan menggunakan modifikasi dari alat tangkap ikan yang dilarang.
Penyebab Unregulated Fishing
- Potensi SDI di perairan Indonesia masih dianggap memadai dan belum membahayakan
- Sibuk mengatur yang ada karena banyak masalah
- Orientasi jangka pendek
- Beragamnya kondisi daerah perairan dan SDI
- Belum masuknya Indonesia menjadi anggota organisasi perikanan internasional
Kerugian Akibat IUU FISHING
v Subsidi BBM dinikmati oleh kapal-kapal yang tidak berhak;
v Pengurangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
v Peluang
kerja nelayan Indonesia (lokal) berkurang, karena kapal-kapal illegal
adalah kapal-kapal asing yang menggunakan ABK asing;
v Hasil
tangkapan umumnya dibawa langsung ke luar negeri (negara asal kapal),
sehingga mengakibatkan: (a) hilangnya sebagian devisa negara dan (b)
berkurangnya peluang nilai tambah dari industri pengolahan;
v Ancaman terhadap kelestarian sumberdaya ikan karena hasil tangkapan tidak terdeteksi, baik jenis, ukuran maupun jumlahnya;
v Merusak
citra Indonesia pada kancah International karena IUU fishing yang
dilakukan oleh kapal asing berbendera Indonesia maupun kapal milik warga
negara Indonesia. Hal ini juga dapat berdampak ancaman embargo terhadap
hasil perikanan Indonesia yang dipasarkan di luar negeri.
Sebagian Kerugian Ekonomi karena IUU Fishing
- Pungutan Perikanan yang dibayarkan dengan tariff kapal Indonesia.
- Subsidi BBM yang dinikmati oleh kapal asing yang tidak berhak.
- Produksi ikan yang dicuri (Volume dan Nilai)
Rincian
|
Pukat Ikan
L. Arafura
|
Pukat Ikan
S. Malaka
|
Pukat Udang
|
Pulat Cincin
Pelagis Besar
|
Rawai Tuna
|
Ukuran Kapal (GT)
|
202
|
240
|
138
|
134
|
178
|
Kekuatan Mesin (HP)
|
540
|
960
|
279
|
336
|
750
|
Produksi (Ton/kpl/th)
|
847
|
864
|
152
|
269
|
107
|
Rugi Pungutan Perik
Rp.Juta/Kapal/Th
|
193
|
232
|
170
|
267
|
78
|
Rugi Subsidi BBM
Rp.Juta/Kapal/Th
|
112
|
221
|
64
|
77
|
173
|
Rugi Produksi Ikan
Rp.Juta/Kapal/Th
|
3.559
|
1.733
|
3.160
|
1.101
|
801
|
Total Kerugian
Rp.Juta/Kapal/Th
|
3.864
|
2.187
|
3.395
|
1.446
|
1.052
|
Penulis : Penulis : Mukhtar, A.Pi, Kepala Satker PSDKP Kendari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar